Sabtu, 22 Agustus 2020

Sebuah Pengantar: Menjadi Orang Tua

Sebuah Pengantar: Menjadi Orang Tua

Zulaeni Esita
Dosen Psikologi, Universitas Muhammadiyah Kendari



Dewasa membuat seseorang menjadi orang tua.  Kenapa? karena umumnya seseorang menikah ketika ia dewasa. Meskipun pada masyarakat tidak sedikit kita jumpai mereka yang menikah bukan di usia dewasa. Nah, dewasa dalam tulisan ini dimulai dari usia 18 tahun sampai dengan sekitar 40 tahun. Disebut juga sebagai fase dewasa awal atau dewasa dini. 

Dalam Psikologi Perkembangan disebutkan bahwa setiap individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya pada setiap fase rentang kehidupan.  Tugas perkembangan ini merupakan tugas yang muncul pada saat atau periode tertentu dari kehidupan individu yang apabila berhasil akan menimbulkan rasa bahagia, sebalikanya jika gagal akan menimbulkan rasa kekecewaan dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Pada fase dewasa awal, tugas perkembangan individu adalah mulai bekerja, memilih pasangan, belajar hidup dengan pasangan, membina suatu keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara, dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan (Hurlock, 1980).  

Melihat tugas perkembangan di atas, maka salah satu tuntutan pada individu adalah menikah dan menjadi orang tua. Orang tua melakukan pengasuhan pada anaknya. Mengasuh jika diartikan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menjaga yang di dalamnya ada unsur merawat dan mendidik anak lalu proses membimbing yang terdiri dari membantu dan melatih anak.  

Namun, apakah semua orang dewasa siap dan bersedia untuk menjadi orangtua dan mengasuh? Seperti yang diketahui bahwa mengasuh dilakukan sejak bayi lahir hingga ia menjadi dewasa. Durasi dalam mengasuh adalah 7 hari dalam 1 minggu dan 24 jam dalam sehari. Sebagai Orang tua pun dalam mengasuh tidak dikenal adanya gaji dan bonus juga hari libur. Brooks (2011) dalam bukunya menyebutkan bahwa ada beberapa alasan seseorang menjadi orang tua. Pertama, bahwa pada dasarnya orang dewasa telah dirancang untuk merespon positif atas kehadiran bayi. Pencitraan saraf dalam otak orang dewasa berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa orang dewasa tertarik dengan bayi dan merespon positif ketika melihat bayi.   Kedua, tuntutan masyarakat yang ada di sekitar. Masyarakat mendorong adanya regenerasi sehingga, keberadaan anak menjadi penting agar individu bisa tetap berkembang dan berkelanjutan. Walaupun sebenarnya tekanan sosial  atas peran menjadi orang tua beragam dari sisi lintas budaya. 


Referensi: 

  • Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.  Edisi Kelima.  Jakarta: Erlangga.
  • Jane Brooks. 2011. The Process of PARENTING (Terjemahan). Edisi ke-8.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar




2 komentar:

  1. Assalamualaikum...
    Saya antita Tahir kelas 5D, menurut sy tidak semua orang ingin menjadi orang tua dan belum ingin mengasuh,dikarenakan ada beberapa faktor salah satunya yaitu dari segi finansial yg membuat seseorang belum siap.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu saya atas nama Erlin jelas 7B, menurut saya sebagian orang dewasa siap menjadi orang tua dan mengasuh karena pada dasarnya orang dewasa kelak akan menjadi orang tua dan itu adalah hal yang wajar, normal dan tidak perlu di khawatir kan, kemudian mereka yang merasa siap,yakin dan sanggup serta rela melakukan tugas-tugas sebagai seorang ibu mereka tidak akan merasa terbebani karna itu sudah menjadi tanggung jawab seorang ibu sekaligus orang tua.

    BalasHapus

Pengantar Psikologi Perkembangan Anak

Pengantar Psikologi Perkembangan Anak Zulaeni Esita Dosen Psikologi, Universitas Muhammadiyah Kendari Pendahuluan Psikologi perkembangan ada...